Suasana damai dan harmoni mewarnai Malang Creative Center Lt. 7 pada perayaan Hari Toleransi Internasional dengan tema “Peace, Tolerance & Love.” Acara yang diselenggarakan pada tanggal 25 November 2023 ini menjadi titik temu berbagai kalangan umat beragama, mengusung semangat persatuan dalam perbedaan.
Malang Creative Center, dengan latar belakang Kota Malang yang artistik, menjadi tuan rumah yang sempurna untuk merayakan hari penting ini. Pada pagi hari, suasana di lantai 7 gedung ini dihiasi dengan warna-warni dari berbagai pakaian adat, melambangkan keberagaman budaya dan kepercayaan yang hadir.
Acara dibuka dengan upacara resmi yang menggabungkan unsur keagamaan dari berbagai keyakinan. Pemimpin agama dari Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha, dan Kepercayaan turut serta dalam doa bersama, menciptakan atmosfer penuh spiritualitas dan persatuan.
Pidato pembukaan oleh tokoh-tokoh agama utama mencerminkan semangat tema acara, “Peace, Tolerance & Love.” Mereka menekankan pentingnya menerima perbedaan, membangun toleransi, dan menyebarkan cinta di tengah-tengah masyarakat yang multikultural.
Bagian utama acara adalah diskusi panel yang melibatkan para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan akademisi. Mereka berbagi pandangan tentang bagaimana keberagaman bisa menjadi kekuatan positif dalam membangun masyarakat yang harmonis. Pertanyaan dari peserta yang datang dari berbagai kalangan menambah dinamika dan mendalamkan diskusi.
Seiring dengan diskusi, lantai 7 Malang Creative Center dihiasi oleh pameran kebudayaan dan kepercayaan. Setiap stan memamerkan seni, tradisi, dan nilai-nilai keagamaan yang dijunjung tinggi. Pengunjung diajak untuk menjelajahi dan meresapi kekayaan budaya yang dimiliki oleh setiap kelompok.
Sebagai upaya mengenalkan nilai-nilai toleransi sejak dini, acara menyelenggarakan workshop khusus untuk anak-anak. Dalam suasana yang ceria, mereka diajak untuk memahami keberagaman, menghargai perbedaan, dan merayakan persatuan.
Seni dari berbagai tradisi menjadi penutup yang indah. Pertunjukan tari, musik, dan drama dari setiap kelompok keagamaan memperkaya pengalaman para peserta, memberikan gambaran nyata tentang keindahan yang ada dalam perbedaan.
Acara ditutup dengan doa bersama, menciptakan momen refleksi dan kesatuan. Para pemimpin agama mengajak semua peserta untuk membawa semangat perdamaian, toleransi, dan cinta ke dalam kehidupan sehari-hari.
