Gereja Katolik Paroki St. Albertus de Trapani Blimbing Malang memulai sebuah perayaan seni yang spektakuler, mempersembahkan Pameran Seni Rupa dengan tema “BERJALAN BERSAMA MENDENGARKAN DAN MERAYAKAN PERBEDAAN.” Acara berlangsung selama empat hari, dimulai pada tanggal 9 November dan berakhir pada 12 November, di mana seniman dari berbagai kalangan bersatu untuk merayakan keindahan seni dan memahami perbedaan sebagai kekayaan.
Hari Pertama: Upacara Pembukaan Pameran Seni Rupa
Pada hari pertama, suasana di Gereja Katolik Paroki St. Albertus de Trapani dipenuhi dengan antusiasme dan semangat seni. Upacara pembukaan Pameran Seni Rupa ini diawali dengan kata sambutan dari Pastor Paroki dan simbolis pemukulan Gong sebagai tanda pembukaan pameran seni rupa serta tokoh-tokoh gereja dan seniman terkemuka yang turut hadir. Pameran ini memamerkan beragam karya seni, termasuk lukisan, patung, tari-tarian tradisional, musik gamelan dan instalasi seni yang mencerminkan tema “BERJALAN BERSAMA MENDENGARKAN DAN MERAYAKAN PERBEDAAN”.
Hari Kedua: Workshop “Seniman Pejuang Kehidupan” dan Pembacaan Puisi
Pada hari kedua, para peserta diundang untuk mengikuti workshop inspiratif dengan tema “Seniman Pejuang Kehidupan.” Workshop ini dipandu oleh seniman terkenal yang telah memberikan kontribusi besar dalam seni rupa. Selain itu, Dr. Tengsoe Tjahjono, seorang penyair, memberikan pembacaan puisi yang menggugah jiwa, menyoroti pesan kemanusiaan dan keharmonisan. Selain itu, terdapat penampilan seni pertunjukan Rama & Shinta yang menceritakan kisah cinta suci yang melegenda antara Rama & Shinta serta kisah penyelamatan Shinta dari genggaman Rahwana.
Hari Ketiga: Melukis Bersama Anak-anak, Remaja & Kaum Muda
Hari ketiga disajikan sebagai kesempatan istimewa bagi anak-anak, remaja, dan kaum muda untuk turut serta dalam kreativitas seni. Acara “Melukis Bersama” mengajak mereka untuk mengekspresikan ide dan perasaan mereka melalui lukisan. Ini tidak hanya memberikan platform bagi generasi muda untuk mengeksplorasi bakat seni mereka tetapi juga mempromosikan integrasi lintas generasi dan saling pengertian.
Hari Keempat: Melukis Bersama, Workshop “Melukis dengan Media Smartphone/Tablet”, Penutupan Pameran Seni Rupa
Pada hari terakhir, Gereja Katolik Paroki St. Albertus de Trapani mengundang kembali para seniman dan masyarakat umum untuk “Melukis Bersama” sebagai tanda penutupan yang meriah. Selain itu, workshop “Melukis dengan Media Smartphone/Tablet” memberikan wawasan baru tentang bagaimana teknologi dapat memperkaya ekspresi seni. Acara diakhiri dengan penutupan resmi Pameran Seni Rupa, di mana penghargaan diberikan kepada seniman terbaik dan karya terluar biasa.
